Corgi

Jumat, 26 April 2013

LAPORAN EMBRIOLOGI ORGANA GENETALIA MASCULINA


LAPORAN PRAKTIKUM EMBRIOLOGI




KELOMPOK 3 / GELOMBANG IV
Nama Anggota :

1.                   Haris Ichsan                                        NIM : 1202101010034
2.                   Juliadi Ramadhan                               NIM : 1202101010054
3.                   Radhiati Kemala Sari                          NIM : 1202101010055
4.                   Yolienna Nurpermata Suci                  NIM : 1202101010065
5.                   Zawil Kiram                                        NIM : 1202101010090
6.                   Indra Sitorus                                       NIM : 1202101010115
7.                   Alzikri                                                 NIM : 1202101010126
8.                   Ali Rahmatullah Batubara                  NIM : 1202101010133

Asisten : Yusni Mulyana 




FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2013










KATA PENGANTAR
 
            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat serta karuniaNya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan laporan ini yang alhamdullillah tepat pada waktunya yang berjudul Laporan Praktikum Embriologi.
Laporan ini berisikan tentang hasil pengamatan praktikum embriologi hewan tentang Pengenalan Alat Kelamin Jantan baik secara makro ataupun mikro. Diharapkan laporan ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang pengamatan yang telah dilakukan.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir, semoga Allah S.W.T senantiasa selalu meridhoi segala usaha kita. Amin.




Banda Aceh,   April 2013



Penulis       





BAB I
PENDAHULUAN



1.1  Latar Belakang


Reproduksi merupakan suatu proses biologis dimana individu organisme baru diproduksi. Dasar mempertahankan diri yang dilakukan oleh semua bentuk kehidupan, setiap individu organisme ada sebagai hasil dari suatu proses reproduksi oleh pendahulunya.
Peran hewan jantan dalam reproduksi khususnya sapi potong membuahi sel telur (ova) yang dihasilkan oleh sapi betina untuk menghasilkan kebuntingan dan melahirkan anak.
Organ-organ reproduksi jantan memiliki peranan sendiri-sendiri dalam membentuk spermatozoa, baik sebagai tempat pembentukan spermatozoa maupun sebagai saluran lewatnya spermatozoa.
Organ kelamin jantan terdiri dari :

-Alat kelamin primer : Testis

-Alat kelamin sekunder :
a. Saluran : Epidedimis
- Vasa Defferensia / Ductus Ejaculatorius
- Urethra
b. Kelenjar :
- Vesicula seminalis (Vesiculosa)
- Prostata
- Cowper’s (Bulbo Urethralis)
Alat kelamin luar (Organa Genetalia Externa) :
- Penis : alat kopulasi
- Scrotum : Kantong testis
- Preputium : Penutup glanspenis  



1.2  Tujuan

Mahasiswa/i mengidentifikasi, mengetahui dan menentukan bentuk dan susunan organ kelamin jantan pada sapi atau kambing baik secara makroskopis maupun mikroskopis.


1.3  Manfaat

Setelah praktikum dilakukan, diharapkan mahasiswa/i dapat mengidentifikasi, mengetahui dan menjelaskan bentuk dan susunan organ kelamin betina pada sapi atau kambing baik secara makroskopis maupun mikroskopis.









BAB II
TINJAUAN PUSTAKA



Alat Kelamin Jantan
Reproduksi merupakan suatu proses biologis di mana individu organisme baru diproduksi . Dasar mempertahankan diri yang dilakukan oleh semua bentuk kehidupan setiap individu organism ada sebagai hasil dari suatu proses reproduksi oleh pendahulunya.
Fungsi alamiah esensial seekor hewan jantan adalah menghasilkan sel-sel kelamin jantan atau spermatozoa yang hidup aktif dan potensial fertile serta secara sempurna meletakkannya ke dalam saluran hewan jantan, baik secara langsung maupun tudak langsung, menunjang produksi dan kelangsungan hidup spermatozoa. Akan tetapi pusat kegiatan keduanya terletak pada organ reproduksi hewan jantan itu sendiri.
Organ reproduksi jantan terdiri dari tiga komponen :

    a.    Organ Kelamin Primer

Testes
Testes merupakan organ kelamin jantan yang sangat penting karena memiliki fungsi yaitu menghasilkan sel kelamin jantan (sperma) dan hormone androgen, hal ini sesuai dengan pendapat Partodihardjo (1985). Testis terletak pada daerah prepubis, terbungkus dalam kantong skrotum dan digantung oleh funiculus spermaticus yang mengandung unsur-unsur yang terbawa oleh testis dalam perpindahannya dari cavum abdominalis melaui canalis inguinalis ke dalam scrotum (Toelihere, 1979). Perpindahan tersebut dinamakan descentio testiculorum.
            Testes agak bervariasai dari spesies ke spesies dalam hal bentuk, ukuran dan lokasi, tetapi struktur dasarnya adalah sama. Sel sperma dihasilkan oleh tubulus semineferus yang terdapat di dalam testis yang berwarna kuning. Testis tersusun atas banyak sekali tubulus semineferus yang dikelilingi oleh kapsul berserabut atau trabekula melintas masuk dari tunica albuginea untuk membentuk kerangka atau stroma, untuk mendukung tubulus semineferosa. Trabekula ini bergabung membentuk korda fibrosa, yaitu mediastinum testis. Rete testis terdiri dari saluran-saluran yang beranastomose dalam mediasinum testis (Frandson, 1992). Rete testis yang terdapat dalam testis berwarna putih pucat.
            Testis yang berada dalam kantong skrotum, fungsi dari kantong skrotum adalah pelindung dan juga termoregulator. Testis juga dilapisi tunika vaginalis di bagian luar dan tunika albugenia di bagian dalam, yang berpusat pada satu tempat yang disebut hilus. Pada tunika vaginalis dibagi menjadi lamina propria, lamina visceralis dan lamina parietalis. Penggantung testis disebut mesorchium.
            Spermatozoa dibentuk di dalam tubuli seminiferus, dimana terdapat sel berbentuk polygonal yang disebut sel leydig atau sel interstitial yang menghasilkan hormon testosteron. Di dalam tubuli seminiferus di atas basal membran terdapat sel sertoli yang berfungsi sebagai pemberi makan kepada spermatozoa.


   b.    Organ Kelamin Sekunder
Terdiri dari :
a.       Saluran-Saluran, yaitu ;
Duktus Eferen
            Merupakan duktus yang meninggalkan testis sebagai lanjutan dari rete testis. Saluran ini berfungsi sebagai saluran tempat lewatnya spermatozoa menuju epididimis.
Epididymis
Saluran ini merupakan lanjutan dari dukus eferen. Terdiri dari : Caput epididimis, corpus dan cauda epididimis. Kepala epididymis melekat pada bagian ujung dari testis dimana pembuluh-pembuluh darah dan syaraf masuk. Corpus epididymis sejajar dengan aksis longitudinal dari testis dan ekor epididymis selanjutnya menjadi duktus deferens yang rangkap dan kembali ke daerah kepala, di mana kemudian sampai ke korda spermatik (Frandson, 1992).
Fungsi penting dari duktus epididimis adalah tempatb pematangan spermatozoa dan tempat pematangan spermatozoa secara fisiologis.
Ductus Deferens

Ductus deferens merupakan kelanjutan dari ductus epididymis yang setelah membuat lengkung tajam pada ujung ekor, kemudian berlanjut lurus membentuk ductus deferens. Ujung terminal ductus deferens membentuk ampula, mengandung kelenjar tubuloalveolar bercabang sederhana dalam propria-submukosa (Dellman dan Brown, 1992). Urethra merupakan sebuah saluran tunggal yang membentang dari persambungan dengan ampulla sampai ke pangkal penis. Fungsi urethra adalah sebagai saluran kencing dan semen.

b.      Kelenjar-Kelenjar
Kelenjar kelamin tambahan pada hewan jantan berfungsi untuk membebaskan zat-zat tertentu yang ditambahkan dalam plasma yang sangat diperlukan untuk kehidupan spermatozoa. Ejakulat mengandung spermatozoa dan cairan dari kelenjar aksesori yang terdiri dari sekreta epididymis  dan kelenjar aksesori hewan jantan.
Kelenjar aksesoria dari organ reproduksi jantan terdiri dari :
Kelenjar vesicular. Sekresi kelenjar vesicula dapat diperoleh dengan mudah postmortem dan merupakan suatu cairan keruh dan lengket. Sekresi tersebut mengandung protein, kalium, asam sitrat, fruktosa dan beberapa enzim dalam konsentrasi yang tinggi yang berwarna kuning karena mengandung flavin dengan pHnya berkisar antara 5,7 sampai 6,2 (Hafez, 1993). Kelenjar ini berfungsi menyimpan spermatozoa dan sekretanya ditumpahkan pada semen ketika terjadi ejakulasi.
Kelenjar prostata Ekskresi kelenjar prostate hanya sebagian kecil yang menyusun pada cairan semen dan pada beberapa jenis ternak yang diteliti. Tetapi beberapa laporan menunjukkan bahwa setidak-tidaknya sumbangan kelenjar prostate sebagaimana substantial kelenjar vesicula pada babi. Kelenjar prostate mengandung banyak ion-ion anorganik yang meliputi Na,Cl, dan Mg semuanya dalam bentuk larutan (Nuryadi, 2000).
Kelenjar cowperi terdapat sepasang, yang berbentuk bundar, kompak, berselubung tebal dan pada sapi sedikit lebih kecil dari pada kelenjar cowperi kuda yang berukuran panjang 1,5 sampai 2 cm dan tinggi 2,5 sampai 5 cm. Kelenjar tersebut terletak di atas urethra yang terletak didekat jalan keluarnya cavum pelvis. Saluran sekretoris dari setiap kelenjar bergabung membentuk satu saluran ekskretoris yang panjangnya 2 sampai 3 cm. Kedua saluran ekskretoris pada kelenjar cowperi  mempunyai muara kecil terpisah ditepi lipatan mukosa urethra (Nuryadi, 2000). Sekresi kelenjar bulbouretheralis pada cairan semen hanya sedikit sedangkan pada sapi sekresi kelenjar bulbourethralis membersihkan sisa-sisa urine yang ada dalam urethra sebelum terjadi ejakulasi (Nuryadi, 2000).


c.    Organ Kelamin Luar

Penis
Penis merupakan organ kopulasi pada ternak jantan, membentang dari titik urethra keluar dari ruang pelvis dibagian dorsal sampai dengan pada orificium preputii urethra eksternal pada ujung bebas dari penis. Pada sapi, domba, kambing, dan babi penis mempunyai bagian yang berbentuk seperti huruf “S” (sigmoid flexure) sehingga penis dapat ditarik dan berada total dalam tubuh. Keempat jenis ternak tersebut dan kuda mempunyai musculus retractor penis, yaitu sepasang otot daging licin, jika releks memberikan kesempatan penis untuk memanjang dan jika kontraksi dapat menarik penis ke dalam tubuh kembali (Frandson, 1992).
Penis teridri dari 2 tipe yaitu : fibroelastis (bentuknya kecil, panjang, waktu ereksi keras tapi tidak membesar karena kavernosanya sedikit), contohnya pada anjing dan kuda dan kavernosus (bentuknya besar, pendek, waktu ereksi tidak keras tapi membesar karena kavernosanya banyak), contohnya pada sapi.
Penis terdiri dari ; radig, corpus dan glans penis. Dimana glans penis terbungkus oleh preputium yang analog terhadap vulva pada organ reproduksi betina. Penis digantung oleh sebuah ligamentum suspensorium penis.

            Preputium
            Praeputium adalah suatu invagansi berganda dari kulit yang berisi dan menyelubungi bagian bebas penis sewaktu tidak ereksi dan menyelubungi penis dari pengaruh luar dan kekeringan. Fonix praeputii adalah daerah dimana praeputii bertaut dengan penis tepat berada di caudal dari gland penis (Hafez, 1993). Banyak mengandung kelenjar palit yang tidak selalu berkaitan dengan bulu, terdapat di daerah praeputium. Di samping itu, bulu panjang sering terdapat pada praeputium ruminansia dan babi jantan, terdapat pula bulu halus dan kelenjar palit serta kelenjar peluh (Dellman dan Brown, 1992).









BAB III
METODE PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat :
- Bak allumunium
            - Pinset
            - Mikroskop
            - Cover glass
            - Objek glass      
            - Scalpel

3.1.2 Bahan :
- Organ kelamin jantan sapi dan kambing
            - Air




3.2 Cara Kerja



3.2.1 Secara Makroskopis
1. Preparat organ kelamin jantan pada sapi dan kambing yang sudah diformalinkan dikeluarkan
    dari toples dan dimasukkan ke dalam bak allumunium.
2. Perhatikan penjelasan asisten masing-masing kelompok.
3. Amati bentuk dan susunan dari organ kelamin betina baik pada sapi atau kambing.
4. Lakukanlah pengamatan pada masing-masing organ, sebutkan secara berurutan dari dalam
     ke luar atau dari luar ke dalam, secara bergantian.
5. Setelah itu, gambarkanlah hasil pengamatannya.


3.2.2 Secara Mikroskopis
1. Ambillah preparat awetan dari tubulus seminiferus dan duktus epididimis.
     2. Nyalakanlah mikroskop dan atur pencahayaannya, lalu letakkan masing-masing preparat
        secara bergantian di atas meja preparat pada mikroskop.
     3. Perhatikan penjelasan asisten.
     4. Amatilah preparat tersebut beserta bagian-bagiannya.
     5. Gambarkanlah hasil penglihatan pada mikroskop.









BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Secara Makroskopis





Organ Kelamin Jantan pada Sapi



4.1.2 Secara Mikroskopis




Tubulus Seminiferus







Testis










4.2 Pembahasan


4.2.1 Secara Makroskopis
 
            Organ reproduksi jantan terdiri dari organ reproduksi primer, organ reproduksi sekunder dan organ kelamin luar.
            Organ reproduksi primer terdiri dari testis (jamak : testes). Testis berfungsi penghasil spermatozoa dan penghasil hormone testosterone. Testis berada dalam kantong skrotum yang dilapisi tunika vaginalis dan tunika albugenia. Testis terdiri dari lobulus yang banyak tubulus seminiferus yang berwarna kuning sebagai penghasil spermatozoa, diantara lobulus terdapat warna putih pucat yang disebut rete testis.
            Organ reproduksi sekunder terdiri dari kelenjar dan saluran reproduksi. Saluran-salurannya terdiri dari duktus epididimis yang terbagi lagi menjadi caput epididimis, corpus epididimis dan cauda epididimis. Pada bagian cauda inilah tempat pematangan sperma. Selanjutnya masuk ke dalam duktus deferen yang terdapat funikulus spermatikus yang didalamnya terdapat spermaticord yang berbentuk anyaman. Saluran selanjutnya adalah uretra, di mana pada ruminansia berbentuk huruf S dan berkelok yang dinamakan flexura sigmoidea. Pembesaran pada uretra dinamakan ampulla.
            Kelenjar-kelenjarnya dibagi menjadi kelenjar vesika seminalis yang fungsinya member warna pada sperma yang dihasilkan, kelenjar prostat berfungsi member bau yang khas pada sperma, terakhir adalah kelenjar cowper atau bulbouterina yang fungsinya membersihkan saluran uretra.
            Organ reproduksi luar jantan terdiri dari penis yang berfungsi pada saat terjadi kopulasi, penis memiliki bagian diantaranya radig, corpus dan glans penis pada bagian ujungnya. Pada bagian ujung dari glans penis dibungkus oleh preputium.
            

4.2.2 Secara Mikroskopis

            Pada pengamatan mikroskopis organ reproduksi jantan ini yang diamati adalah testis. Pada testis ini, terdapat lapisan tunika vaginalis dan tunika albugenia, terdapat jaringan ikat, tampaknya pembuluh darah, epitel germinal, sel leydig dan tubulus seminiferus.
            Pada tubulus seminiferus yang diperbesar pada mikroskop maka akan telihat membrane basal, sel leydig yang menghasilkan hormone testosterone dan pada batas-batasan tubulus seminiferus terdapat spermatogonia yang berada di tepi membran basal. Kemudian akan tampak bulatan besar yang dinamakan spermatosit primer dan yang kecilnya adalah spermatosit sekunder. Pada tubulus seminiferus tersebut akan tampak bentuk yang berbeda dari spermatosit yang dinamakan sel sertoli yang member makan spermatozoa. Pada bagian tengah akan tampak sperma yang bergerak dan memiliki ekor.
            Pada gambaran mikroskopis duktus epididimis akan tampak pada preparat adanya membran basal yang di dalamnya terdapat epitel slindris banyak baris bersilia.







BAB V
KESIMPULAN


            Organ reproduksi jantan terdiri dari organ reproduksi primer, organ reproduksi sekunder dan organ kelamin luar. Organ reproduksi primer terdiri dari testis (jamak : testes). Testis berfungsi penghasil spermatozoa dan penghasil hormone testosterone. Testis berada dalam kantong skrotum yang dilapisi tunika vaginalis dan tunika albugenia.

            Organ reproduksi sekunder terdiri dari kelenjar dan saluran reproduksi. Kelenjar reproduksi terdiri dari kelenjar vesikula seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar bulbouterina atau disebut kelenjar cowper.Saluran reproduksinya terdiri dara duktus eferen, duktus epididimis dan duktus deferen.

            Organ reproduksi luar jantan terdiri dari penis yang berfungsi pada saat terjadi kopulasi, penis memiliki bagian diantaranya radig, corpus dan glans penis pada bagian ujungnya.









DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Anatomi dan Fisiologi Alat Kelamin Brtina dan Jantan, Hormon Reproduksi, Teknologi Inseminasi Buatan pada Sapi. http://apeptea.wordpress.com/2012/04/24/anatomi-dan-fisiologi-alat-kelam       in-betina-dan-jantan-hormon-reproduksi-teknologi-inseminasi-buatan-pa         da-sapi/. Diakses pada tanggal 11 April 2013 hari Kamis pukul 12:17 WIB.
Anonim. 2012. Organ Reproduksi Jantan. http://www.scribd.com/doc/124746477 /Makalah-Organ-Reproduksi-Jantan. Diakses pada tanggal 11 April 2013 hari Kamis pukul 12:05 WIB.
Baso, Ismail. 2009. Sistem Reproduksi Jantan. http://www.scribd.com/doc /92469363/sistem-reproduksi-jantan-2009. Diakses pada tanggal 11 April 2013 hari Kamis pukul 12:37 WIB.
Embriologi, Staf Pengajar. 2013. Penuntun Praktikum Embriologi. Aceh : FKH UNSYIAH.
Histologi, Staf Pengajar. 2010. Buku Ajar Embriologi. Aceh : FKH UNSYIAH.
Karunia, Kardian Alisafri. 2010. Anatomi dan Histologi alat Reproduksi. http://aredhieanverne.blogspot.com/2010/12/anatomi-dan-histologi-alat-reproduksi.html. Diakses pada tanggal 11 April 2013 hari Kamis pukul 12:22 WIB.
Partidihardjo, Soebadi. 1987. Ilmu Reproduksi Hewan. Jakarta : Mutiara Sumber Widya.