Corgi

Jumat, 24 Mei 2013

LAPORAN PERKEMBANGAN EMBRIO AYAM


LAPORAN PRAKTIKUM EMBRIOLOGI




KELOMPOK 3 / GELOMBANG IV
Nama Anggota :

1.                   Haris Ichsan                                        NIM : 1202101010034
2.                   Juliadi Ramadhan                               NIM : 1202101010054
3.                   Radhiati Kemala Sari                          NIM : 1202101010055
4.                   Yolienna Nurpermata Suci                  NIM : 1202101010065
5.                   Zawil Kiram                                        NIM : 1202101010090
6.                   Indra Sitorus                                       NIM : 1202101010115
7.                   Alzikri                                                 NIM : 1202101010126
8.                   Ali Rahmatullah Batubara                  NIM : 1202101010133

Asisten : Yusni Mulyana






FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2013




KATA PENGANTAR
            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat serta karuniaNya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan laporan ini yang alhamdullillah tepat pada waktunya yang berjudul Laporan Praktikum Embriologi.
Laporan ini berisikan tentang hasil pengamatan praktikum embriologi hewan tentang Pengamatan Embrio Ayam. Diharapkan laporan ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang pengamatan yang telah dilakukan.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir, semoga Allah S.W.T senantiasa selalu meridhoi segala usaha kita. Amin.



Banda Aceh,   April 2013

Penulis       




BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
        Pengamatan perkembangan embrio ayam, dapat kita lihat sesuai praktikum yang diujicobakan, yaitu dengan melihat perkembangannya mulai zigot sampai bentuk embrio. Salah satu peristiwa yang terjadi dalam reproduksi adalah rangkaian tahapan perkembangan embrio. Pada tahap ini terjadi perkembangan yang signifikan dari embrio. Mulai dari awalnya hanya serupa satu sel dan kemudian terus membelah menjadi beberapa sel dan akhirnya berbentuk organisme sempurna yang terdiri dari ribuan bahkan jutaan sel, pola dasar  perkembangan embrio aves dan embrio katak, yaitu melalui tahapan pembelahan, blastula, gastrula, neurula dan organogenesis. Pembelahan aves merupakan pembelahan meroblastik, artinya pembelahan hanya berlangsung dikeeping lembaga saja. Semua proses tersebut merangkum dalam beberapa tahapan seperti tahap morula, blastula, gastrula dan organogenesis. Berdasarkan teori yang diketahui maka perlu mengadakan sebuah kegiatan yang bisa menunjang pemahaman mengenai hal-hal yang menyangkut perkembangan embrio. Salah satunya adalah dengan mengadakan praktikum, yaitu kegiatan dimana praktikan bisa mengamati secara langsung semua proses-proses sesuai teori dalam praktikum ini dengan mengamati perkembangan embrio ayam masa inkubasi 1 sampai 7 hari, hari ke-8, hari ke-10, hari ke-13, hari ke-14, hari ke-17 dan hari ke-20. Dengan begitu tidak hanya mengetahui proses perkembangan embrio ayam melalui teori saja, tetapi juga melalui kegiatan praktikum maka dapat membandingkan antara teori yang diperoleh dengan pengamatan yang dilakukan secara langsung.




1.2  Tujuan
Melakukan pengamatan terhadap perkembangan embrio ayam dari umur satu sampai tujuh hari, selanjutnya umur delapan sampai empat belas hari dan umur tujuh belas dan dua puluh hari.
1.3  Manfaat
Mahasiswa/i dapat mengetahui perkembangan embrio ayam dari umur satu sampai tujuh hari selanjutnya umur delapan sampai empat belas hari dan umur tujuh belas dan dua puluh hari serta melihat perubahan masing-masing embrio dari masing-masing umurnya.











BAB II
TINJAUAN PUSTAKA



            Perkembangan embrio ayam terjadi di luar tubuh induknya. Selama berkembang, embrio memperoleh makanan dan perlindungan yang dari telur berupa kuning telur, albumin dan kerabang telur. Itulah sebabnya telur unggas selalu relatif besar. Perkembangan embrio ayam tidak dapat seluruhnya dilihat dengan mata telanjang, melainkan perlu bantuan alat khusus seperti mikroskop atau kaca pembesar.
            Dalam perkembangannya, embrio dibantu oleh kantong kuning telur, amnion dan alantois. Kantong kuning yang telur dindingnya dapat menghasilkan enzim. Enzim ini mengubah isi kuning telur sehingga mudah diserap embrio. Amnion berfungsi sebagai bantal, sedangkan alantois berfungsi sebagai pembawa oksigen ke embrio, menyerap zat asam dari embrio, mengambil sisa-sisa pencernaan yang terdapat dalam ginjal dan menyimpannya dalam alantois, serta membantu alantois dan membantu mencerna albumin.

pengetahuan tentang fertil dan tidaknya telur sangat diperlukan terutama di hacthery. selain pengetahuan terhadap seleksi fisik telur ,kefertilan telur juga perlu diketahui .Seleksi fisik telur yang dapat dilakukan diantaranya kebersihan telur dari kotoran induknya,retak atau tidaknya telur serta bentuk ukuran telur (normal atau tidak)
 Namun terlepas dari hal tersebut tidak kalah pentingnya pengetahuan mengenai fertil/infertil telur dilihat dari dalam telurnya

  1. hari pertama 
asal mula lempengan embrio pada tahap blastodermal. Nampak ada rongga segmentasi yang berada di bawah area pelucida,terdapat pada cincin yang berwarna lebih gelap dari sekitarnya

2. Hari kedua
Nampak jalur pertama pada pusat blastoderm.diantara extra embrionic annexis nampak membran vitelin yang memiliki peranan utama dalam nutrisi embrio

3.Hari ketiga
Embrio ada disisi kiri ,dikelilingi oleh sistem peredaran darah,membran vitelin menyebar di atas permukaan kuning telur .Kepala dan badan dapat dibedakan ,demikian juga otak. Nampak juga struktur jantung yang mulai berdenyut.

4.Hari keempat
Rongga amniotik ,yang akan mengelilingi embrio,yang berisi cairan amniotik,berfungsi untuk melindungi embrio dan membolehkan embrio bergerak.Nampak gelembung alantois yang berperan utama dalam penyerapan kalsium,pernafasan dan tempat penyimpanan sisa-sisa.

5.Hari kellima
Peningktan ukuran embrio,embrio membentuk huruf C ,kepala bergerak mendekati ekor. Terjadi perkembangan sayap 

6.Hari keenam
Membran vitelin terus berkembang dan mengelilingi lebih dari separuh kuning telur.fissura ada diantara jari kesatu,kedua dan ketiga dari anggota badan bagian atas dan antara jari kedua dan ketiga anggota badan bagian bawah.jari kedua lebih panjang dari jari lain

7. Hari ketujuh
Cairan yang makin mengencer di bagian leher. Nampak jelas memisahkan kepala dan badannya. Terjadi pembentukan paruh. Otak nampak ada di daerah kepala,yang lebih kecil ukurannya dibanding dengan embrio 

8.Hari kedelapan 
Membran vitelin menyelimuti hampir seluruh kuning telur. pigmentasi pada mata mulai nampak .bagian paruh atas dan bawah mulai terpisah,demikian juga dengan sayap kaki.leher merenggang dan otak telah berada di dalam rongga kepala.Terjadi pembukaan indra pendengaran bagian luar

9.Hari kesepuluh
Lubang hidung masih sempit. Terjadi pertumbuhan kelopak mata, perluasan bagian distal anggota badan. Membran viteline mengelilingi kuning telur dengan sempurna. Folikel bulu mulai menutup bagian bawah anggota badan. Patuk paruh mulai nampak.
10. Hari ketiga belas
Alantois menyusut menjadi membran Chorioalantois. Kuku dan kali mulai nampak jelas.
11. Hari keempat belas
Bulu-bulu halus hampir menutupi seluruh tubuh dan berkembang dengan cepat.
12. Hari ketujuh belas
Sistem ginjal dari embrio mulai memproduksi urates (garam dari asam urat). Paruh yang berada di bagian bawah sayap kanan, menuju rongga udara (yang ada di dalam telur). Putih telur telah terserap semua.
13. Hari kedua puluh
Vitelus terserap semua, menutup pusar (umbilicus). Anak ayam menembus selaput kerabang telur bagian dalam dan bernafas pada rongga udara. Pertukaran gas terjadi melalui kerabang telur. Anak ayam siap menetas dan mulai memecah kerabang telur.






Pendukung Penetasan Telur

          Mesin tetas ( inkubator) merupakan alat pokok dalam penetasan tellur. Kesalahan dalam menyiapkan mesin tetas ini dapat berakibat gagalnya penetasan telur. Kegagalan akibat dari kondisi alat ini dapat mencapai lebih dari 50% . Untuk itu, perlu diperhatikan dalam hal alat penetasan telur ini adalah dengan memperhatikansuhu dan kelebaban ruang dalam mesin penetasan. Selain itu, keadaan ventilasi udarapun perlu dicermati.Bila salah satu saja tidak berfungsi dengan baik maka penetasan akan gagal. 









BAB III
METODE PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat :
            - Cawan petri
            - Pinset
            - Bak allumunium
3.1.2 Bahan :
            - Telur



3.2 Cara kerja
            1. Ambillah telur yang sudah dalam masa inkubasi.
     2. Sediakan tujuh cawan petri, masing- masing telur di retakkan dengan hati-hati agar tidak pecah.
3. Masing-masing cawan petri adalah masa embrio pada umur 1 sampai 7 hari.
4. Amatilah embrio ayam tersebut dan lihatlah perubahan yang terjadi dari masing-masing umur embrio tersebut.
5. Gambarkan hasil pengamatannya.





BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Pengamatan Keseluruhan




























 
4.2 Pembahasan
Pada pengamatan embrio ayam ini dimulai dari umur 1 sampai 20 hari masa inkubasi. Dari pengamatan yang dilakukan dapat diberikan ciri-ciri masing-masing umur yang telah diamati.
Pada umur 1 hari, terlihat adanya peta takdir yang nantinya akan menentukan cikal bakal adanya pertumbuhan jantung pada embrio. Lapisan ovaka yang menjadi cikal bakal sistem pencernaan dan pembuluh darah, kemudian corion alantois yang berfungsi sebagai tempat perkembangan dari embrio itu sendiri. Zona vasikulata yang menjadi cikal bakal terbentuknya tulang, kuning telur atau yolk merupakan sumber nutrisi untuk embrio. Setelah itu adanya albumin dan kalaza yang fungsinya menjaga keseimbangan telur agar tetap berada ditengah.
Pada umur 2 hari, pengamatan dengan mikroskopis akan memperlihatkan adanya jantung. Setelah itu, pembuluh darahnya sudah mulai berkembang.
Pada umur 3 hari, jantung yang mulai berdenyut, sudah adanya cikal bakal dari kepala dan pembuluh darah yang melebar serta tampaknya cikal bakal adanya ekor pada embrio tersebut.
Pada umur 4-5 hari, hampir memiliki karakteristik yang bersamaan seerti pembuluh darah yang melebar dan bertambah banyak. Terbentuknya kepala, ekor, jantung yang berdetak, terbentuknya mata. Kemudian adanya selaput otak, paruh yang terlihat dan adanya cikal bakal terbentuknya sayap.
Pada umur 6 hari, mata embrio yang tampak membesar, alat pencernaanyang terbentuk sayap yang membesar, kepala yang mebesar dan pembuluh darah yang masuk ke dalam tubuh embrio tersebut.
Pada umur 7 hari, semua organ sudah mulai terbentuk, mata mulai mengeras dan kuning telur yang semakin berkurang karena sudah terambil oleh embrio sebagai zat makanannya.
Pada umur 8 hari, mata embrio semakin membesar, tumbuhnya tengkorak, leher yang semakin jelas dan tampaknya alat ektremitasnya.
Pada umur 10 hari, semua perkembangannya hampir sama dengan pada umur 8 hari tetapi pada umur 10 hari ini folikel bulunya sudah semakin panjang.
Pada umur 13 hari, paruhnya semakin mengeras, sayap yang semakin panjang begitu juga lehernya. Bulu yang semakin panjang dan mata yang tampak besar.
Pada umur 14 hari, bulunya hampir menyelimuti seluruh permukaan tubuh, kaki yang tampak dan adanya ceker.
Pada umur 17 hari, kuning telur masuk ke dalam abdomen, bentuk kepala normal dan paruh yang berada di bawah sayap kanan.
Pada umur 20 hari, embrio memenuhi kerabang telur, paruh yang mengarah ke kantong udara dan paru-paru yang mulai aktif.







BAB V
KESIMPULAN
Perkembangan embrio ayam terjadi di luar tubuh induknya. Selama berkembang, embrio memperoleh makanan dan perlindungan yang dari telur berupa kuning telur, albumin dan kerabang telur.
pengetahuan tentang fertil dan tidak nya telur sangat diperlukan terutama di hatchery. Selain pengetahuan terhadap seleksi fisik telur, kefertilan telur juga perlu diketahui.Seleksi fisik yang dapat dilakukan diantaranya keberrsihan telur dari kotoran induknya,retak atau tidaknyatelur serta bentuk ukuran telur ( normal atau tidak)









DAFTAR PUSTAKA

Embriologi, Staf Pengajar. 2013. Penuntun Praktikum Embriologi. Aceh : FKH UNSYIAH.
Histologi, Staf Pengajar. 2010. Buku Ajar Embriologi. Aceh : FKH UNSYIAH.
Itsuki, Wiwik. 2010. Praktikum Embrio Ayam. http://www.scribd.com/doc/ 31917670/Praktikum-an-Embrio-Ayam. Diakses pada tanggal 13Mei 2013 hari Senin pukul 17:22 WIB.
Partidihardjo, Soebadi. 1987. Ilmu Reproduksi Hewan. Jakarta : Mutiara Sumber Widya.
Sabil, Ibnu. 2012. Embrio Ayam. http://www.scribd.com/doc/78032360 /EMBRIO-AYAM. diakses pada tanggal 13 Mei 2013 hari Senin pukul 17:10 WIB.
SC Buletin Service, A Tradition of Quality. Edisi MAret 2007. Nomor 87 / tahun VIII.


2 komentar:

  1. Aditya Sofyansyah29 Juni 2014 pukul 22.37

    terima kasih atas ilmunya,,
    saya mau tanya, apa ada fungsi dari bagian2 telur tersebut,?

    BalasHapus